Resmikan RSUI, Menristekdikti: Terbaik dan Terbesar
Jakarta, Patroli –
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meresmikan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) yang berlokasi di dalam kompleks Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Rabu (13/2).
Saat peresmian, Menristekdikti) M Nasirdidampingi Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi, Rektor UI Muhammad Anis, Direktur RSUI Julianto Witjaksono dan Chief Representatives JICA Indonesia Yamanaka Sinichi.
Dalam sambutannya, Nasir berharap RSUI menjadi pusat pengembangan pendidikan dan inovasi dalam bidang kesehatan, serta kehadirannya dapat meningkatkan standar Universitas Indonesia bukan hanya menjadi rujukan tingkat nasional.
“Saya berharap Universitas Indonesia menjadi universitas global. Tantangan yang harus kita hadapi itu bagaimana membawa institusi pendidikan tinggi Indonesia pada standar dunia. Saya tantang UI naik ke peringkat 200 besar dunia,” ujar Nasir.
Menurut Nasir, pihaknya telah membangun 24 rumah sakit pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. RSUI merupakan salah satu rumah sakit pendidikan terbaik dan terbesar yang ada di Indonesia.
Diakui oleh Nasir, dirinya telah mengunjungi seluruh rumah sakit pendidikan di Indonesia. Baginya bahwa RSUI merupakan yang terbaik dan terbesar.
“Saya rasa ini yang terbaik dan terbesar. Selamat kepada Universitas Indonesia. Kemenristekdikti telah membangun 24 rumah sakit pendidikan. Dari 24 rumah sakit pendidikan tersebut, 12 sudah operasional dengan baik. Dari 12 itu, 4 sudah menjadi Rumah Sakit Paripurna,” jelasnya.
Menteri Nasir mengatakan dirinya mengapresiasi UI yang telah membangun rumah sakit dengan fasilitas yang baik dan memiliki teknologi tahan gempa hingga 9 skala Richter. Namun demikian diingatkan agar UI tidak berpuas diri dengan capaian yang ada.
“UI dan RSUI dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas dengan membandingkan diri dan mempelajari ‘best practice’ dari perguruan tinggi dan rumah sakit pendidikan dari negara lain yang yang telah lebih maju,” tutur Nasir.
RSUI merupakan RS Perguruan Tinggi Negeri pertama di Indonesia yang mempunyai konsep dan rancang bangun sebagai fasilitas pelayanan kesehatan satu atap (One Stop Health Services), mulai dari pelayanan primer, sekunder hingga pelayanan unggulan. RSUI dibangun di atas lahan seluas 106.100 m2 dengan luas bangunan 82.074 m2 (14 lantai) dan berkapasitas 300 tempat tidur (tahap pertama) yang berada di kompleks area Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan UI kampus Depok.
Bangunan utama berdiri di atas bantalan anti gempa yang berada di dasar konstruksi yang bertujuan untuk menahan guncangan dengan aman hingga 9.0 Skala Ritcher. Setiap lantai memiliki kompartemen tahan api dan bebas asap sebagai area aman tempat berkumpul yang bertujuan untuk memudahkan evakuasi pada musibah kebakaran. Ruang rawat inap ditata agar mendapat sinar ultra violet matahari untuk meminimalkan pertumbuhan kuman.
Sebelumnya, RSUI telah beroperasi terbatas bagi sivitas akademika UI dan para staff di lingkungan UI sejak 22 November 2018. RSUI kini dapat menerima pasien dari masyarakat sekaligus beroperasi menjadi tempat pengembangan pendidikan dan inovasi dalam bidang kesehatan.
Kehadiran RSUI ini ditargetkan akan menaikkan posisi UI pada tataran perguruan tinggi internasional di atas ranking 200 dunia. (Mf)