Desa Tanjung Karya Bangun 8 Asrama Pondok Pesantren dan 10 RTLH dari DBH Star Energy
Garut, Patroli-
Pemerintahan Desa Tanjung Karya Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Jawa Barat mendapat bonus produksi dari dana bagi hasil (DBH) panas bumi PT Star Energy Geothermal Darajat (Star Energy) yang dibagikan melalui pemerintah kabupaten (pemkab).
Kepala Desa (Kades) Tanjung Karya Dedi Supriadi menjelaskan, bahwa penyaluran DBH panas bumi Star Energy dialokasikan ke dua pembangunan yang menjadi Program Unggulan Desa Tanjung Karya, yaitu kobong atau asrama untuk pondok pesantren dan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu/RLTH).
“Alhamdulillah secara umum ada dua pembagian alokasi untuk pembangunan 10 rumah tak layak huni (RTLH) dan pembangunan kobong pondok santri sebanyak 8 lokal,” ujar Kades Dedi Supriadi, kepada awak media, di Garut, Jawa Barat, Senin (14/12).
Dijelaskan olehnya, pembangunan kobong pondok santri menjadi prioritas karena agar para santri mendapatkan tempat tidur yang layak, dan tidak tidur di masjid.
“Agar para santri tidak tidur di dalam mesjid, maka dari itu saya memprioritaskan. Masyarakat juga santri santri menyambut baik dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan Star Energy,” terang Dedi.
Kades Tanjung Karya itu juga mengungkapkan, bahwa penyaluran dan alokasi DBH panas bumi Star Energy untuk pembangunan asrama pesantren dan rumah tidak layak huni sebelumnya juga dimusyawarahkan hingga dimufakati bersama dengan para perangkat desa seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), para Ketua Rukun Tetangga Rukun Warga (RT RW).
Selain itu, tambahnya, saat musyawarah digelar juga dilibatkan dan disaksikan para tokoh alim ulama dan tokoh masyarakat setempat, dan masyarakat desa.
“Itu adalah hasil musyawarah mufakat bersama BPD LPM para tokoh ulama, MUI, RT RW. Juga musyawarah tersebut disaksikan oleh tokoh masyarakat yang ada di keseluruhan Desa Tanjung Karya,” pungkasnya. (Ujang/Foto: Ist.)