Komunitas

Hargai Jasa Para Pahlawan, Group Angklung Happy-Happy Mainkan Lagu Perjuangan di Hari Kemerdekaan RI ke 77

Jakarta, Patroli-
Group musik alat tradisional angklung Happy-Happy bentukan Forum Komunikasi Lansia Jakarta (FKLJ) Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan (Jaksel) secara khusus melakukan kegiatan memainkan lagu-lagu bertemakan perjuangan di Taman Ayodya, Jaksel, Selasa (23/8).

Di taman kota yang dulu bernama Taman Barito itu, group musik tradisional yang memainkan alat musik dari bambu tersebut memainkan lagu-lagu bertemakan perjuangan seperti ’17 Agustus 1945 Hari Merdeka’, ’Halo-Halo Bandung’ dan ’Maju Tak Gentar’.

Komunitas yang didominasi kaum lanjut usia (lansia) yang berusia antara 60-80 tahun tersebut tampak mahir memainkan lagu-lagu dengan alat musik yang harus dimainkan secara majemuk.

Foto: Istimewa/Fy
Foto: Istimewa/Fy

Ketua FKLJ Kebayoran Baru Jaksel Maria Ulfani mengatakan, usia senja bukan menjadi penghalang bagi seseorang untuk berkarya dan mengembangkan kreativitas.

Menurutnya walaupun fisik tidak lagi muda, namun setidaknya kesehatan jiwa dan raga harus terus dipelihara dengan cara diisi berbagai kegiatan positif.

Bagi Maria Ulfani bermain alat musik tradisional angklung sudah menjadi kegiatan rutin bagi komunitas yang dipimpinnya itu.

”Kali ini kami bermain angklung khusus dipersembahkan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia (RI) Ke 77,” ujarnya kepada awak media Patroli, di Jakarta, Selasa (21/8).

Ditegaskan oleh Maria Ulfani, bahwa momentum hari Kemerdekaan sangatlah penting untuk mengenang jasa para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan bagi masyarakat Indonesia.

”Sebab ada beberapa anggota Forum Komunikasi Lansia Jakarta yang memang mengalami masa-masa perjuangan Indonesia dalam merebut kemerdekaan,” tutur wanita yang akrab disapa Nani Nukman itu.

Dirinya berharap kepada pihak pemerintah kedepannya dapat memfasilitasi para lansia untuk bisa berkegiatan pada satu tempat yang memang dikhususkan untuk lansia.

”Adanya taman lansia nantinya dapat digunakan khusus bagi para lansia untuk melakukan berbagai kegiatan seni, olah raga, dan kegiatan lainnya,” imbuhnya.

Foto: Istimewa/Fy
Foto: Istimewa/Fy

Senada dengan Sri Herawati, seorang pemerhati budaya juga sekaligus anggota group kesenian angklung Happy-Happy FKLJ Kebayoran Baru menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan komunitas yang bermarkas di bagian selatan ibu kota tersebut.

”Bermain alat musik angklung memiliki kesenangan tersendiri. Selain menghibur, bagi para lansia dapat melatih pikiran agar terhindar dari penyakit lupa atau yang sering disebut pikun,” ucap wanita yang akrab disapa Hera.

Pengusaha yang juga berprofesi sebagai penasihat hukum itu menyatakan dukungannya kepada group Happy-Happy FKLJ Kebayoran Baru Jaksel dengan memfasilitasi tempat untuk latihan rutin di salah satu rumah pribadinya di Jalan Sambas Kebayoran Baru Jaksel.

Perempuan dengan gelar lengkap Hj. Sri Herawati, SH.,MH itu menyampaikan harapannya kepada anak muda Indonesia untuk peduli dan mampu menjaga dan melestarikan kesenian tradisional dalam negeri, khususnya alat musik angklung.

Karena aktif memainkan alat musik angklung, Hera berharap group kesenian angklung Happy-Happy FKLJ Kebayoran Baru Jaksel ke depannya bisa dikenal lebih luas lagi, bahkan sampai ke mancanegara.

Ia menyakini, dengan alat musik tradisional asal Jawa Barat bisa menjadikan seseorang berkiprah di negara lain asal ditekuni dengan sungguh-sungguh.

”Negara-negara luar saat ini tengah aktif dan masif memainkan alat musik angklung. Sewaktu saya ke negara Belanda, orang-orang disana sangat antusias sekali memainkan musik angklung. Nah kita kenapa enggak, jangan sampai kita malah ketinggalan,” tandasnya.

Pelatih Group Happy-Happy FKLJ Kebayoran Baru Mugi Pangestu, S.Psi. (Foto: Istimewa/Fy)

Pelatih group kesenian angklung Happy-Happy FKLJ Kebayoran Baru Mugi Pangestu menambahkan, selain mudah dan menyenangkan, alat musik angklung juga bisa menjadi wadah untuk menjalin silaturahmi. ”Permainan angklung dimainkan secara masal,” ucapnya.

Dijelaskan oleh Mugi, memainkan alat musik angklung bagi para lansia selain menyenangkan juga menyehatkan. Menurutnya bermain angklung dapat mencegah pikun dan memicu daya pikir menjadi lebih aktif.

”Efek positif dari memainkan alat musik angklung ini, saya berharap kegiatan preventif (pencegahan) tersebut dapat menular. Tidak hanya di Indonesia saja melainkan negara-negara lain juga,” katanya.

Mugi menggarisbawahi, jika kesenian tradisional angklung dapat dikembangkan menjadi lebih luas, bisa jadi memainkan alat musik ini bisa menjadi salah satu kegiatan yang dapat diandalkan dalam mencegah datangnya penyakit yang kerap dialami para lansia.

”Tidak menutup kemungkinan kesenian alat musik angklung bisa dijadikan sebuah icon kegiatan preventif bagi lansia di seluruh dunia,” tandasnya. (Fy/Foto: Ist./Dok.)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *