JDCN Forum 2020 Sukses Rayakan Kolaborasi di Jakarta
Jakarta |
Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) Forum 2020 sukses diselenggarakan dengan melibatkan 42 pembicara, 52 organisasi, 12 moderator dari Indonesia dan delapan negara lainnya. JDCN Forum 2020 merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merayakan dan menampilkan kolaborasi yang selama ini ada dan diharapkan akan melahirkan kolaborasi-kolaborasi nyata lainnya di masa depan.
Dengan mengusung tema Redefining Our Future, JDCN Forum 2020 mengangkat topik-topik menarik yang dapat mendorong dan membantu pemerintah, korporasi dan masyarakat untuk bersama-sama menata kembali tatanan sosial ekonomi yang sempat terdampak pandemi Covid-19.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pihaknya ingin Jakarta menjadi kota maju yang warganya bahagia di mana seluruh komponen masyarakat mencoba mewujudkan dalam sebuah ikhtiar bersama.
“Kita biasa menyebut dengan istilah kolaborasi dan Jakarta ini dibangun untuk menjadi kota yang maju, ramah untuk semua, memfasilitasi kesetaraan untuk tumbuh berkembang menciptakan ruang interaksi termasuk saat kita menghadapi pandemi Covid-19,” kata Gubernur Anies Baswedan, saat membuka JDCN Forum 2020, Kamis (17/12).
JDCN Forum 2020 menarik animo masyarakat yang cukup besar. Rangkaian acara JDCN Forum 2020 disaksikan 1,4 juta kali di 38 negara di dunia. JDCN juga sempat masuk menjadi trending topic Twitter dengan hashtag #KotaKolaborasi.
Rangkaian acara JDCN Forum 2020 dimulai sejak 1 November 2020 dengan adanya kegiatan pra-event yaitu Citizen Collaboration Diary Competition. JDCN Forum 2020 menjadi acara yang ditujukan untuk seluruh lapisan masyarakat sehingga Pemprov DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam perayaan, salah satunya dengan mengikuti kompetisi. Adapun kompetisi yang diadakan diantaranya kompetisi video, foto, ide kolaborasi dan yel-yel wilayah. Partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan pra-event ini cukup besar. Terdapat hampir 500 karya masuk dalam bentuk foto, video, ide kolaborasi dan yel-yel wilayah.
JDCN Forum 2020 hari pertama berisi agenda Bincang Komunitas yang merupakan sesi dialog dari beragam topik seperti kolaborasi di masa pandemi, transportasi, seni budaya, edukasi, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, inovasi dan teknologi. Semua topik menceritakan bagaimana mimpi Jakarta akan dibangun melalui kolaborasi di berbagai sektor strategis tersebut.
Dalam agenda Bincang Komunitas topik respons kolaboratif menghadapi Covid-19, para ilmuwan mengapresiasi sikap Pemprov DKI Jakarta yang kolaboratif dalam menghadapi krisis kesehatan di Jakarta dengan menindaklanjuti temuan-temuan yang ada dan mengimplementasikan temuan tersebut dalam bentuk kebijakan.
Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip yang dijalankan oleh Pemprov DKI Jakarta. Dalam sesi Diskusi Pleno Internasional, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan bahwa pendekatan pertama yang diadopsi oleh Pemprov DKI adalah dengan bersikap terbuka. Bersikap terbuka diartikan dengan mau mendengarkan para pakar, transparan, bersikap dan mengambil keputusan berdasarkan data dan fakta, serta memahami urgensi dari tiap masalah.
Diskusi menarik juga terlihat dalam agenda Bincang Komunitas sesi inovasi teknologi, edukasi, seni budaya, dan transportasi bagaimana situasi pandemi mendorong perubahan signifikan dalam sektor- sektor tersebut. Pandemi memaksa digitalisasi berkembang lebih cepat dari seharusnya ketika semua aspek kehidupan masyarakat di masa pandemi bergantung pada internet, aplikasi video call, marketplace dan lain sebagainya agar tetap dapat berjalan.
Terkait hal ini, baik pemerintah maupun pihak swasta berupaya memberikan fasilitas bagi para kelompok masyarakat yang masih sulit mengakses internet dengan menghadirkan titik-titik internet gratis untuk mendukung kegiatan sekolah maupun pekerjaan.
Dukungan infrastruktur teknologi sangat dibutuhkan masyarakat untuk menopang berbagai sektor dalam kehidupan masyarakat yang harus berubah. Dalam sektor edukasi, pandemi melahirkan tata cara mengajar baru. Pendidikan jarak jauh menjadi solusi untuk mengupayakan sistem edukasi tetap berjalan sesuai kerangka waktu. Pandemi juga menghadirkan kelas tanpa dinding di mana setiap murid bisa mengakses informasi dan bahan ajar tanpa batasan tempat, kondisi di mana setiap orang mampu berperan menjadi guru maupun murid sesuai keahlian masing-masing.
Dukungan infrastruktur teknologi juga dibutuhkan untuk memulihkan sektor seni budaya yang harus bertahan dengan mengubah konsep produk maupun pelayanannya. Kita melihat bagaimana kegiatan-kegiatan seni tetap dapat dilakukan secara virtual dan tetap menarik minat masyarakat.
Ketua JDCN, Suharti, mengatakan kolaborasi sangat dibutuhkan untuk memastikan semua kegiatan bisnis, sosial dan kehidupan bermasyarakat tetap berjalan di masa pandemi. “Dalam beberapa bulan ini, kita telah melihat bagaimana masyarakat dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru dan hal ini tidak akan dapat berjalan dengan baik, apabila tidak dilakukan secara masif, saling mendukung, saling mengambil peran antara pemerintah, korporasi, ilmuwan dan masyarakat secara umum. JDCN Forum 2020 berupaya merangkum ini semua dalam sebuah acara yang melibatkan semua lapisan masyarakat,” terangnya.
Perubahan dalam bidang transportasi juga terlihat dari peningkatan jumlah sepeda yang kini banyak dijadikan sarana mobilitas oleh masyarakat Jakarta. Merespons hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta membangun jalur-jalur sepeda di kawasan perkantoran. Direncanakan, pada 2022 mendatang terdapat jalur sepeda permanen yang berada di sekitar Sudirman.
Perubahan paradigma untuk mengusung alat transportasi yang sustain dan ramah lingkungan merupakan prioritas Pemprov DKI Jakarta untuk menyelesaikan masalah-masalah lingkungan. Namun, diperlukan kebijakan yang mampu mendorong perubahan sikap masyarakat untuk sadar penuh dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan.
Untuk mendapatkan gambaran bagaimana pemerintah kota dari berbagai negara saat menangani Covid-19, JDCN Forum 2020 menghadirkan para pemimpin kota dari beberapa negara dalam satu agenda Diskusi Pleno Internasional. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengundang Michael Mueller (Walikota Jerman) dan Arnoud Molenaar (Perwakilan Walikota Rotterdam) untuk saling berbagi pengalaman, ide dan tantangan yang dihadapi masing-masing pemerintah kota.
Hadir pula ilmuwan dan para pakar yang memberikan pemahaman dan gambaran situasi Covid-19 di kawasan regional dan bagaimana sebaiknya pemerintah kota bersikap. Sesi ini memberikan harapan baru bagi Indonesia, Jakarta khususnya, bahwa pembangunan kota akan tetap berjalan di tengah situasi yang sulit dan selalu ada harapan yang lebih baik bagi pemulihan situasi ekonomi, sosial dan kesehatan di Jakarta.
Tak hanya terkait dengan pandemi Covid-19, JDCN Forum 2020 juga membahas bagaimana kolaborasi menjadi pendekatan baru dalam membangun kota Jakarta. Dalam pendekatan kolaboratif, tata kelola pemerintahan bergeser dari yang sistemnya memberikan perintah atau instruksi menjadi sistem yang lebih terbuka, mengajak dan melibatkan partisipasi masyarakat yang lebih besar.
Dalam sesi Diskusi Kebijakan dibahas adanya ironi dalam pendekatan kolaboratif yang memungkinkan kuasa pemerintah menjadi terbatas karena partisipasi masyarakat yang terlampau besar. Namun, hal ini menjadi tidak relevan karena sebetulnya kolaborasi akan menghasilkan interaksi yang sangat banyak. Dalam interaksi yang sangat ramai, dibutuhkan kepemimpinan yang baik, tegas namun akomodatif dari pemerintah kota untuk memastikan semua berjalan dengan harmonis.
Dalam mewujudkan Jakarta sebagai mega kota, Pemprov DKI Jakarta juga harus menghadapi pilihan untuk melakukan re-organisasi sehingga akan ada kemungkinan perpindahan tempat tinggal terutama bagi warga-warga kelas menengah bawah. Dalam sesi Kampung Kota, dibahas bagaimana pemerintah menawarkan solusi untuk membangun Kampung Susun dengan memastikan anatomi dan unsur dari sebuah kampung tidak akan hilang dengan adanya re-organisasi.
Mimpi Jakarta untuk menciptakan wajah kota yang ramah dan warga yang bahagia juga tidak lepas dari upaya untuk menghadirkan kesetaraan gender dan pemberdayaan wanita dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Upaya kesetaraan harus dimulai dari lingkungan terkecil yakni keluarga dan berkembang semakin besar hingga di tingkat kota. Pemprov DKI Jakarta selalu terbuka dengan adanya inisiatif masyarakat untuk menyelesaikan setiap problema terkait kesetaraan dan pemberdayaan perempuan.
Tidak hanya forum diskusi, JDCN Forum 2020 sebagai sebuah perayaan juga memberikan apresiasi melalui +Jakarta Award dan JDCN Lifetime Achievement Award yang ditujukan untuk mengapresiasi dedikasi figur maupun institusi yang telah berkontribusi dalam upaya kolaborasi sepanjang hidupnya dan memiliki karya nyata yang berdampak positif dari hasil kolaborasi yang dilakukan.
Adapun pemenang dari +Jakarta Award yaitu kategori COVID-19 Collaborative Response yang dimenangkan oleh Tjandra Yoga Aditama, kategori Equality and Empowerment yang dimenangkan oleh Franka Soeria, kategori Art and Culture dimenangkan oleh Nano Riantiarno, kategori Environmental Resilience dimenangkan oleh Erik Suhardi, dan kategori Innovation and Technology yang dimenangkan oleh Onno W Purbo. Sedangkan, JDCN lifetime Achievement Award dimenangkan oleh Slamet Rahardjo, aktor senior Indonesia.
Ketua JDCN, Suharti, menyampaikan, harapannya, apresiasi yang diberikan kepada para pemenang dapat menjadi inspirasi bagi para insan lainnya untuk terus menggiatkan kolaborasi. “Dengan demikian, dampak yang diberikan bagi kemajuan kota akan turut signifikan,” tutur Suharti.
Sebagaimana semangat yang dibangun, JDCN Forum 2020 merupakan hasil kolaborasi dengan banyak pihak baik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, BUMD dan pihak swasta. JDCN Forum 2020 terselenggara dengan baik berkat kerja sama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT Jakarta Tourisindo (Jakarta Experience Board) dan PT Trans Digital Media serta didukung para kolaborator, di antaranya Bank DKI, Pasar Jaya, Sarana Jaya, MRT Jakarta, PAM Jaya, Food Station, PT JIEP, Transjakarta, Jakarta Infrastruktur Propertindo, Dharma Jaya, Jamkrida, Jakpro Ancol, Gojek, Korn Ferry dan Intiland Development. Diharapkan, kolaborasi dapat berlanjut hingga tahun-tahun mendatang.
Mengingat pentingnya JDCN Forum 2020, program ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Semoga JDCN Forum 2020 dapat menginisiasi dan menginspirasi kolaborasi-kolaborasi warga di masa depan sehingga tercipta kontribusi nyata bagi kemajuan kota Jakarta.
Tentang JDCN
Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam bentuk jejaring mitra pembangunan lokal dan internasional Jakarta untuk merumuskan dan mewujudkan solusi pembangunan kota melalui model kolaborasi yang berkelanjutan.
JDCN memiliki tugas dan fungsi utama, yaitu menciptakan koherensi tujuan pembangunan, mempercepat pembangunan, memfasilitasi mitra pembangunan, menyusun rencana strategis, aksi dan kerja sama, dan monitoring serta evaluasi implementasi kolaborasi melalui pengembangan sistem digital.
Melalui JDCN, diharapkan terciptanya sebuah forum kolaborasi dan platform digital kolaborasi yang dapat dimanfaatkan seluruh lapisan masyarakat untuk ikut membangun Jakarta sebagai kota kolaborasi. (Red/Foto: Ist.)