October 6, 2024

Kajian Ramadhan: Catatan Sang Da’i (Hari ke 18)

Oleh: Kyai Uyad al-Bantani

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Saudaraku yang dirahmati Allah,

Demi Allah andaikan kita dapat mendengarkan rintihan para mayit sesungguhnya mereka berkata: “Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda [kematian]ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah…”

Ada apa dengan sedekah? Mengapa mereka, para mayit tersebut, tidak mengatakan, “Aku akan shalat, aku akan puasa, aku akan haji dan umroh?”.

Mereka minta kembali ke dunia barang sebentar, lalu bersedekah semampunya, setelah itu kembali lagi ke alam kuburnya, “Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya, hingga diputuskan perkara-perkara di antara manusia” .

Itulah rahasianya. Para mayit tersebut tahu betapa besarnya pahala sedekah, karena yang pertamakali ditampakkan pahala suatu amalan adalah karena sedekah tersebut. Hal itu baru mereka ketahui setelah meninggal.

Pahala sedekah akan memberi naungan kepada mereka hingga yaumil akhir, ketika status mereka diputuskan, masuk jannah atau neraka.

lalu, bagaimana kita membantu ayah-ibu-saudara kita yang sudah wafat? Jawabnya, sedekah atas nama almarhum/almarhumah.

Tentang hal ini, Rasulullah shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah ditanya oleh Sa’ad bin Ubadah, berdasarkan hadits yang dinarasikan oleh Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhuma:

“Sesungguhnya Ibu dari Sa’ad bin Ubadah radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia, sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sampingnya. Kemudian Sa’ad mengatakan: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya? Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: “Iya, bermanfaat”.

Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya”. (HR. Imam Bukhari: 2756).

Selamat menjalankan ibadah puasa.

Wabillahi taufik wal hidayah,
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Jakarta, 18 Ramadhan 1442 H/Jumat, 30 April 2021.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *