PDAM Tirta Intan Garut Gelar Workshop Pembekalan Bagi Petugas Pembaca Water Meter

Patroli, Garut-
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Intan Kabupaten Garut atau Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Garut menggelar Workshop pembekalan dan pengarahan bagi petugas pembaca meteran air atau water meter, di Hotel Santika, Garut, Jawa Barat, Senin (27/9).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Perumda Tirta Intan Kabupaten Garut (PDAM) dengan tema ‘Penguatan Karakter Disiplin dan Tanggungjawab Bekerja’ diikuti karyawan Perumda Tirta Intan, khususnya para pembaca water meter.
Pada kesempatan itu, Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Intan Kabupaten Garut Aja Rowikarim menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memperkokoh kedisiplinan karyawan Perumda Tirta Intan, khususnya para pembaca water meter agar lebih disiplin membaca water mater yang ada pada pelanggan, sebagai alat bukti transaksi otentik antara perumda atau dengan pelanggannya.
“Membaca water meter harus tepat waktu, tepat jumlah, akurat angka meter yang dibacanya, tidak melebihi dan tidak menguranginya,” ujar Aja Rowikarim.
Untuk membantu pembaca water meter, sambungnya, setiap pembaca diberi telepon pintar atau HP berbasis android sebagai bukti otentik angka yang ada pada water meter pelanggan.

“Dengan membaca water meter berbasis android, mengurangi resiko salah baca, karena data yang ada langsung masuk pada server Perumda/PDAM, dan kemudian dijadikan dasar penghitungan pemakaian pelanggan dalam setiap bulannya, dan berapa rupiah pelanggan harus membayar,” papar Aja.
Dirinya juga berharap para petugas PDAM Tirta Intan Garut memiliki keterampilan pembaca water meter dengan tidak hanya membaca angka meter, melainkan pembaca water meter bisa membaca situasi lingkungan tempat water meter berada di rumah pelanggan atas kondisi water meter. “Apakah buram, tertimbun, rusak, atau ada kejadian-kejadian khusus yang perlu ditindak lanjuti,” tambahnya.
Aja Rowikarim menggarisbawahi, dengan menumbuhkan disiplin dan tanggung jawab pada pembaca water meter, para pembaca di bekali alat HP android untuk menguatkan integritas-kejujuran para pembaca.
“Dengan kejujuran dan tanggung jawab akan menumbuhkan kepercayaan dan ketenangan pada pelanggan atas transaksi yang ada pada water meter. Pelanggan tidak ragu lagi terhadap pembaca water meter,” tuturnya.
Menurutnya para pelanggan pun bila keberatan tidak secara personal pada pembaca water meternya, melainkan diselesaikan secara kelembagaan perusahaan dengan menempuh mekanisme perusahaan.
Lebih lanjut Aja menyampaikan, bahwa pelatihan pembaca water meter ini membekali pengetahuan para pembaca water meter untuk memahami karakteristik pelanggannya, di antaranya pelanggan itu butuh air, pelanggan tidak mau basa basi, pelanggan PDAM tidak mau tahu kondisi internal perusahaan baik atau buruk yang terpenting air ngocor pada pelanggan.
“Melihat kebutuhan pelanggan itu, pembaca water meter dilatih untuk mampu memberikan penjelasan kepada pelanggan, agar saling menjaga dan merawat barang asset berupa water meter serta menumbuhkan pemahaman kepada pelanggan, bahwa air mengalir itu itu tidak semudah mengalirkan air pada kran di rumah, melainkan ada jarak tempuh sangat panjang untuk dapat air bersih sampai pada rumah pelanggan, tentunya dengan biaya yang sangat mahal dan disertai pentingnya pemeliharaan untuk tetap berlangsung air mengalir,” ucapnya.
Kedepannya, Aja menambahkan, setiap pembaca mater pun diberi pemahaman untuk senantiasa memiliki kesabaran menerima keluhan langsung atau kompleain pelanggan. Para pembaca water mater dilatih senantiasa bisa memberikan solusi yang bisa dilakukan sesuai kemampuan dan ketentuan terhadap masalah sederhana yang ada di hadapannya.
Kandidat doktor Pendidikan Karakter UIN Bandung itu juga menegaskan jika pembacaan akurat, pelanggan puas, tentunya akan berdampak pada timbal balik pelanggan yang bersedia tepat waktu membayar tagihan rekening. Bagi PDAM, uang bayaran tagihan rekening PDAM itu menjadi ruh keberlangsungan operasional PDAM, bila bayaran lancar tepat waktu sesuai pemakaian, tentunya perusahaan BUMD Air minum ini akan terus berlangsung.
“Tapi jika pembayaran pelanggan tertunda atau gagal bayar, tentu akan mengakhiri keberlangsungan Perusahaan itu sendiri. Air pun tentu akan mati pada pelanggan dan itu yang tidak diharapkan semua pihak,” pungkas Dirut PDAM Garut Aja Rowikarim. (Ujang/Saiful/Foto: Ist.)