Ditpolairud Polda Jateng Gelar Pengukuhan Relawan SAR dan Tanam 200 Cemara Laut di Pesisir Pantai Tirang
Semarang, Patroli-
Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) menggelar pengukuhan Tim Relawan SAR (Search And Rescue atau Pencarian dan Penyelamatan) Arnavat Ditpolairud Polda Jateng sebanyak kurang lebih 150 orang anggota, di Pantai Tirang, Tambakrejo Tugu, Semarang, Jateng, Sabtu (3/9).
Pengukuhan dipimpin langsung Direktur Kepolisian Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Jateng Kombes Pol Hariadi serta dihadiri oleh Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Semarang Heru Suhartanto, perwakilan Kapolrestabes Semarang, Tim SAR, dan Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Tugu.
Dalam sambutannya, Kombes Pol Hariadi mengatakan bahwa wilayah hukum Polda Jateng terbentang mulai Brebes hingga Rembang, serta perairan pantai selatan yang meliputi Kabupaten Kebumen, Purworejo, dan Cilacap.
”Tentunya mempunyai karakteristik dimana terdapat gelombang tinggi, sehingga rawan terjadi laka (kecelakaan) laut. Misalnya kapal tenggelam, orang hilang tenggelam dan hanyut di laut,” ujarnya.
Dijelaskan Hariadi, berdasarkan data Kamtibnas di wilayah jajaran Polda Jawa Tengah, pada tahun 2021 terjadi 107 laka laut, sedangkan untuk semester 1 di tahun 2022 telah terjadi 32 laka laut, 7 kasus bencana alam, 4 kasus kebakaran kapal, dan 6 kasus kapal tenggelam.
”Dengan adanya kejadian tersebut Polairud Polda Jateng ingin melakukan upaya memberi bantuan kepada korban dengan menurunkan Tim SAR dan penyelamatan terhadap korban,” tegasnya.
Ditambahkan Kombes Pol Hariadi, bahwa Ditpolairud Polda Jateng beserta jajaran sebagai tupoksinya adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat melakukan visi misi penyelamatan dan pertolongan yang mengalami musibah.
”Aksi nyata SAR yang pernah dilakukan di antaranya pencarian korban laka laut karena tabrakan kapal nelayan, 12 orang korban meninggal, serta pencairan korban wisata kapal terbalik di Kedung Ombo yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia,” ungkapnya.
Dalam kegiatannya, lanjut Hariadi, SAR di Polda Jateng didukung oleh peralatan yang canggih, diantaranya ada drone bawah laut dan peralatan lainnya dengan alat deteksi serta kamera dengan pencarian kedalaman kurang lebih 300 meter.
Dirpolairud Polda Jateng itu juga menambahkan, bahwa dalam pembinaan personil dan operasi pihaknya selalu menjalin sinergitas dan kerja sama dengan Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta instansi terkait lainnya.
”Apabila dalam situasi normal, yang dilakukan adalah mengedukasi masyarakat, melakukan sosialisasi serta meningkatkan kompetensi bimbingan latihan dan stimulasi. Sementara dalam situasi darurat masing-masing bersinergi untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dalam upaya pelayanan operasi SAR kepada masyarakat,” jelasnya.
Kombes Pol Hariadi menggarisbawahi, Dirpolairud Polda Jateng dalam melaksanakan operasi SAR tidak akan berhasil tanpa peran aktif dan kerja sama masyarakat perairan pesisir pantai Jawa Tengah.
”Sehingga pada hari ini, Sabtu (3/9), telah dibentuk dan dikukuhkan Tim SAR Arnavad dan Relawan Ditpolairud Polda Jateng yaitu Arnavad Darpamahe. Relawan ini adalah garda terdepan yang akan sangat mendukung keberhasilan serta pemberi informasi awal,” pungkasnya.
Sebelumnya di momen yang sama Ditpolairud Polda Jateng juga menggelar kegiatan penanaman sebanyak kurang lebih 200 pohon Cemara Laut di sepanjang pesisir Pantai Tirang.
Penamanan tersebut sangat berguna dalam mempertahankan ekosistem laut dan mencegah abrasi. Cemara laut ini juga diserahkan oleh Dirpolairud ke Kasat Polair Jepara untuk ditanam di pesisir Kecamatan Keling, Jepara, Jateng. (EM/Foto: Ist.)